-->

(KHUTBAH JUMAT ) APAKAH ISLAM DAPAT MENJAWAB SEMUA PROBLEMATIKA UMMAT?

advertise here
 وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ   
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.



MUQADDIMAH

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اللّهُُمَّ فَصَلِّ وَ سَلِِّمْ عَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَي اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْن يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ وَقَالَ الله تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ اَعُوْذُ بِالله السَّمِيْعِ العَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ "وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ"

Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah menciptakan manusia dari setetes mani kemudian di proses dalam 3 semester kegelapan (alam kandungan) sehingga menjadi bentuk yang sempurna dan di lahirkan dari sosok yang penuh kasih sayang yaitu perempuan yang kelak akan menjadi ibu bagi setiap bayi-bayi manusia yang terlahir kedunia.

Sungguh tidak ada seorang manusia pun yang layak meninggi sebenang menyombongkan diri karena tidak ada seorang pun yang lahir dari perut ibunya dalam keadaan memiliki ilmu dan pengetahuan tentang apapun, Allah lah yang mengangkat derajat seorang insan dengan memberi pemahaman yang baik tentang alam tentang kehidupan masa lalu sekarang dan akan datang. Dengan akal fikiran yang Allah bentuk selama masa dalam kandungan, Allah ingin menunjukkan salah satu kebesarannya kepada seluruh malaikat, lantas apakah manusia sebagai makhluk yang menjadi khalifah dimuka bumi layak untuk menentang Allah dengan kesombongannya? jika demikian benar apa yang disangkakan malaikat bahwa manusia hanya akan menumpahkan darah dan saling bertikai saja di muka bumi. Dengan segala kebesaran-Mu ya Allah kami yang kerdil ini sudah selayaknya mengucapkan "الْْحَمْدُ لله رَبِ الْعَالَمِيْنَ" segala puji bagi-Mu ya Allah Tuhan semesta alam


Allah berfirman dalam Alquran Surat 33 (Al-Hajj), Ayat : 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat menghubungkan diri kepada Rasulullah maka hendaknya lah kamu menghubungkan diri kepadanya (bersalawat)"


karena ilmu Allah diturunkan secara kaffah  lengkap  kepada beliau dan merupakan penyempurna dari ajaran-ajaran sebelum nya ia adalah Al-qur'an Al-karim, dan penerimanya adalah Muhammad SAW sekaligus menjadi Uswah role model diterapkannya Al-qur'an dalam hidup dan kehidupan seorang manusia. maka sudah selayaknya lah kita berselawat kepadanya menyambungkan diri kepadanya dengan cara mulai memahami semua ajaran-ajaran Allah yang di bawanya melalui sunnah sunnah yang menjadi bayan dari Al-qur'an itu sendiri, semoga kita menjadi orang-orang yang diberikan syafaat beliau baik didunia maupun di akhirat. amiin amiin ya rabbal aalamiin.

KONTEN KHUTBAH

Pada kesempatan kali ini khatib ingin menyampaikan bahwa kita seluruh manusia yang hidup pada era Muhammad sampai dengan sekarang ini sampai kelak hari kebangkitan terjadi, semua manusia di perintah kan untuk masuk kedalam dinul islam atau kedalam ajaran islam secara menyeluruh tanpa ada satu bagian dari hidup nya tidak menciri kan seorang muslim sejati. menyinggung tentang ini tentu erat kaitannya dengan Islam itu sendiri. dalam konteks kekinian maka islam juga harus menjadi  solusi bagi problematika ummat modern (melenial) saat ini, bukan berarti kejahiliahan sudah tidak ada lagi ketika Rasulullah di utus, akan tetapi ketika Rasulullah di utus solusi mutlak untuk kejahiliah sudah terselesaikan secara pasti, Namun manusia adalah makhluk yang bukan hanya terdiri dari insting saja dalam hidup dan berkehidupan, namun juga akal dan fikiran sehingga piliha-pilihan atau khiyar jatuh pada tangan manusia itu sendiri maka siklus jahiliah pada zaman dahulu terulang kembali hanya saja dengan bentuk budaya dan gaya hidup yang menyesuaikan dengan kecendrungan manusia saat ini.


Lantas bagaimana Islam dengan dengan semua perspektif-perspektif melalui kalam Allah dan lisan Rasul menjawabnya untuk ummat saat ini, dan apakah semua permasalahan ummat dapat di jawab oleh islam termasuk permasalahan 'urf perlu di ketahui bahwa islam adalah agama yang mengatur dari bangun tidur seorang insan sampai kembali tertidur, mulai dari kebersihan diri sampai pada ucapan-ucapan ekspresif seorang manusia muslim ketika marah, senang, merasa takjub, memuji orang lain sampai pada tingkat melakukan hubungan suami istri melibatkan ajaran-ajaran islam di dalamnya, artinya Allah ingin mengatakan "kamu di mana  pun kamu berada aku selalu mengawasimu, apa pun yang kau lakukan". Dengan kata lain tidak ada aspek kehidupan manusia yang luput dari aturan islam termasuk dalam mengatur dan memimpin dengan kata lain islam tidak menganut kepemimpin jenis baru dalam menegakkan sistem kedaulatannya, dan tidak pula melahirkan sistem baru untuk kedaulatannya, Allah adalah Dzat yang memahami bagaimana memanusia kan manusia karena Allah lah penciptanya, ikutilah aturan Allah maka kamu akan dimanusia seutuhnya, sebagai contoh seorang maling Allah serukan untuk di potong tangan -Nya keinginan manusia melebihi keinginan Allah agar di bunuh saja pelakunya Allah lebih lebih menegtahui makna manusiawi dari pada manusia itu sendiri, Allah tau dengan sifat manusia diantara dabbah (unsur biologis yang dekat dengan hewan yang tidak mengedepankan akal hanya insting saja) dan kemanusiaannya. ketika apa yang menjadi melekat pada dirinya diambil secara bathil maka inginnya adalah dibunuh saja tapi Allah hanya sampai di potong saja, itu pun masih ada yang mengatakan tidak manusiawi, apakah seorang pencuri memikirkannya ketika dia melakukan tindak kejahatannya ?, di lain hal Allah ingin memberi makna yang lebih jauh, Allah ingin mengilmukan bahwa manusia tidak sama cara mengambil haknya seperti binatang yang berebut makanan dengan adu kekuatan, merusak bahkan membunuh binatang lainnya dengan segala cara, namun Allah juga menegaskan bahwa manusia juga dapat berprilaku lebih buruk dari pada hewan itu sendiri jika hanya menggunakan akalnya untuk memuaskan hawa nafsunya saja tanpa memperdulikan aturan-aturan yang sudah di tetapkan Allah untuk memanusiakannya,
Allah berfirman di dalam Alqur'an Surat : 22, ayat: 46.

"maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada."

Apakah hadirin pernah mendengar istilah"lintah Darat" ?, adalah istilah yang di sematkan kepada manusia yang memilki prilaku koruptif, jika lintah pada aslinya hanya menyedot darah sedikit dan mengambl keuntungan hanya untuk kebutuhan hidup saja, maka lintah darat dapat menyedot aspal (korupsi yang berasal dari proyek pembangunan aspal), ini jumlahnya lebih dari cukup untuk menghidupi dirinya namun ada sisi lain yang di lemahkan oleh nya yaitu orang-orang kecil yang harusnya merasakan bagusnya jalan aspal dimana pembuatannya di tarik dari pajak yang mereka keluarkan untuk negara.


Kembali pada Topik "دِيْنُ الاِسْلاَمِ", islam secara etimologis berasal dari bahasara arab yang akar katanya "سَلِمَ ~ يَسْلَمُ" yang artinya menyelamatkan dan predikatnya atau pelakunya adalah (اسم فاعل) muslim (مُسْلِمٌ) , yang artinya "penyelamat", artinya secara bahasa kita harus mengerti bahwa seorang muslim harus mampu menyelematkan karena itulah tugasnya/kerjanya Rasulullah SAW bersabda tentang muslim atau orang yang menganut dinul islam :

حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِى إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى السَّفَرِ وَإِسْمَاعِيلَ عَنِ الشَّعْبِىِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو – رضى الله عنهما – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
“Haddatsanaa Adam bin Abi Iyaas ia berkata, haddatsanaa Syu’bah dari Abdullah bin Abis Safar dan Ismail dari Asy-Sya’biy dari Abdullah bin Amr Rhodiyallahu anhu Dari Nabi Shollallahu alaihi wa Salam bersabda : “Seorang Muslim adalah yang kaum Muslimin lainnya selamat dari lisan dan tangannya”. Seorang Muhajir (orang yang hijroh) adalah orang yang hijroh (pindah/meninggalkan) semua yang dilarang Allah”. Abu Abdillah berkata, Abu Mu’aawiyah berkata, haddatsanaa Dawud dari Aamir ia berkata, saya mendengar Abdullah (bin Amr) dari Nabi Shollallahu alaihi wa Salam. Abdul A’laa berkata, dari Dawud dari ‘Aamir dari Abdullah dari Nabi Shollallahu alaihi wa Salam.

Pada dasarnya istilah islam adalah istilah yang jauh lebih tinggi derajat dari istilah "iman", dan pondasi dasar untuk keislaman atau mampu menyelamatkan saudara muslim lainnya tentu dengan keimanan yang kuat, tanpa keimanan yang kuat yang melandasinya maka, tidak ada action atau tindakan penyelamatan yang akan di lakukan walaupun itu hanya berbentuk nasihat ucapan untuk mengingatkan antar sesama. Dengan kata lain khatib ingin mengatakan bahwa, tidak ada keislaman tanpa keimanan seorang insan jika keimanan dan keislaman sudah dapat di lakukan oleh seorang muslim maka ia akan naik ketingkat selanjutnya yaitu muhsin (مُحْسِنٌ) atau orang yang selalu memberikan impact (dampak kebaikan) kepada sesama muslim lainnya, ini lah "trinitas" yang sebenarnya, 3 dalam 1, 1 dalam 3, jika di ilustrasi kedalam diagram. maka dapat dikatakan bahwa ada 3 lingkaran yang menjadi dasar dalam membangun kebaikan dengan cara penyelamatan (islam), lingkaran pertama atau lingkaran terdalam adalah lingkaran keimanan, dimana pintu dari segala tindakan adalah keyakinan, dimana keyakinan tidak akan datang tanpa ada pemahaman-pemahaman yang ma'qul (مَعْقُوْلٌ) atau dapat di terima oleh alam fikiran rasional manusia. Dengan pemahaman atau keimanan yang kuat terhadap ajaran-ajaran Allah yang di datang kan kepada Allah SWT melalui Rasul-Nya Muhammad maka, tuntutan selanjutnya pemahamannya dapat membentuk dan memunculkan lingkaran baru yaitu lingkaran ke-dua, yaitu lingkaran keislaman (kemampuan menyelamatkan), kemampuan inilah yang membuat seorang Muhammad gemetar dan merasa terlalu banyak PROBLEMATIKA UMMAT nya saat itu yang harus di perbaikinya dan di selamatkannya dari keburukan akhlak mereka yang benar-benar jahiliah. Dengan Hadist yang Khatib sebutkan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa ada 2 bentuk penyelamatan yang dapat di lakuan seorang muslim untuk muslim lainnya yaitu :
  1. Dengan lisannya
  2. Yang dimaksud dengan lisan disini adalah dakwah persuasif yang menuntun akal dan qolbu mereka tergerak untuk berbenah dari kesalahan-kesalahan yang telah di lakukannya dengan pemahaman-pemahaman yang telah di di imaninya selama ini, karena itu rasul katakan "menyelamatkan muslim lainnya", bukan orang-orang yang belum diyakinkan rasul untuk untuk memeluk islam (secara keyakinan).
  3. Menyelamatkan dengan Tangan
  4. Maksudnya adalah menyelamatkan atau mengarahkan muslim lainnya kepada ajaran atau aturan islam dengan wewenang atau pengaruh kuat yang dimilikinya, contohnya adalah seorang pemimpin yang memiliki banyak pengikut kuat yang setia dan patuh kepadanya

dan lingkaran ke-tiga adalah lingkaran ihsan dimana ihsan (احسان) bermakna kebaikan, lingkaran ini adalah hasil dari aksi yang simultan antara iman dan islam yang khatib sebutkan tadi, artinya jika tidak ada kesalarasan antara keimanan dan keislaman maka ihsan tidak akan muncul sebagai hasilnya malah muncul adalah kerusakan yang ada di muka bumi, dan azab yang Allah timpakan setelahnya na'uzubilla tsumma na'uzubillah.

dengan ini dinul islam adalah agama yang bukan hanya menuntut keyakinan pada pengikutnya namun juga menuntut pengikutnya untuk menjadi memilki dampak ihsan kepada orang - orang yang ada disekitar sehingga kata islam atau selamat bukan hanya menjadi nama saja dan alqur'an bukan hanya tinggal bacaan saja, namun orang-orang yang ada disekitarnya terselamatkan degan keyakinan dan ketaatannya terhadap semua aturan Allah, dimana Allah sendiri yang memastikan bahwa hanya dengan ajaran-Nya lah manusia dapat di angkat kejahiliahan perilakunya.
Rasulullah SAW bersabda :

- عن أنس - رضي الله عنه - قال : سمعت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول : " ان من اشرط الساعة ان يرفع العلم ويظهر الجهل
Sesungguhnya tanda-tanda dari kehancuran adalah di angkatnya ilmu dan di tampakkan kejahiliahan. (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas)


KESIMPULAN

dinul islam bukan lah status yang di sematkan kepada manusia ketika dia di lahrikan dari seorang yang muslim, tidak hanya cukup dengan ucapan syahadat di lisan kemudian mengubah keadaan jahiliah yang sedang terjadi, islam akan dapat menjawab semua problem manusia jika manusia itu sendiri tidak mengubur al-qur'an di dalam kertas, dan hanya membuat nya hanya menjadi bacaan tanpa pergerakan, bacaan tanpa implemetasi. Jika seorang manusia sebelum masa balighnya kemudian meninggal tanpa sempat mendapatkan penyampaian ajaran islam ataupun belum sempat meyakini dakwah islam maka ia mumayyiz tanpa dosa sedangkan orang sudah berakal dan sering mendengar dakwak islam melalui media apapun yang di sampaikan melalui lisan siapapun yang mendakwahkannya, dan tidak tergerak hatinya untuk meyakini islam ini lebih jauh maka pendengarannya tertutup dan hatinya buta, jika hati sudah buta maka alamat semua prilaku nya di muka bumi hanyalah berlandaskan keinginannya semata nafsu nya semata tanpa ada aturan Allah tanpa ada Al-qur'an yang mempengaruhi hidupnya, tempatnya adalah neraka jahannam.


hadirin yang di rahmati Allah, Khatib ingin menyampaikan bahwa islam bukan hanya sekedar keyakinan, namun islam adalah tindakan, menyelamatkan, dari apa tepatnya islam menyelamatkan manusia, tentu saja dari kejahiliahan berbuat, yang tidak sesuai dengan tuntunan islam yaitu Al-Qur'an, kemana al-qur'an menuntun manusia ?tentu saja ke arah jalan yang lurus, jalan yang lurus artinya jalan yang penuh keyakinan tanpa ada keraguan terhadapnya, jika di ilustrasikan sebagai lintasan sebua kendaraan maka jalan yang lurus adalah jalur tercepat, hadirin dapat bayangkan jalan syurga akan cepat di raih jika kita istiqomah atau lurus atau tetap pada jalur hidaya, jalur tuntunan tanpa tergoda oleh arah yang salah yang mengarahkan kita pada jurang neraka. semoga kita menjadi pribadi yang lurus, pribadi yang teguh tidak meragu dengan prinsip-prinsip keislaman yang di syariatkan oleh Rasulullah SAW.
فاعتبروا يا اول الابصار لعلّكم ترحمون

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛ اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Advertisement
BERIKAN KOMENTAR ()
 
-->